HMJ Administrasi Negara Raih Predikat Best Research dan Best Delegation pada Teras Jateng 2017

[unsoed.ac.id, Sen, 15/05/17] Teras Jateng (Temu Regional Administrator Muda Jawa Tengah) merupakan forum diskusi mahasiswa program studi Ilmu Administrasi Negara/Publik yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi antar program studi Ilmu Administrasi Negara/Publik di Jawa Tengah. Selain itu kegiatan ini juga sebagai wadah untuk memperkaya ilmu pengetahuan dan bertukar pikiran mengenai isu-isu yang sedang berkembang, serta berusaha mencari solusi tentang permasalahan yang ada sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tujuan diselenggarakannya Teras Jateng 2017 adalah untuk meningkatkan komunikasi antar mahasiswa program studi Ilmu Administrasi Negara/Publik se-Jawa Tengah, melakukan pendalaman, pembahasan, dan penelaahan terkait perkembangan keilmuan Administrasi Negara/Publik, meningkatkan khasanah ilmu bagi mahasiswa program studi Ilmu Administrasi Negara/Publik dan mempererat hubungan silaturahmi antar mahasiswa program studi Ilmu Administrasi Negara/Publik.

Teras Jateng 2017 kali ini diselenggarakan di Universitas Sebelas Maret (UNS) pada tanggal 6-9 Mei 2017 lalu. Kegiatan ini diikuti oleh 6 Universitas di Jawa Tengah, yaitu UNS, UNSOED, UNDIP, UNISRI, UNTAG, dan UNTIDAR. Agenda utama dari Teras Jateng yaitu adanya penelitian yang dilakukan oleh masing-masing universitas, seminar nasional, Focus Group Discussion (FGD), Public Hearing, serta sidang Teras Jateng. Teras Jateng kali ini mengangkat tema besar “Kebijakan Ketersediaan Pangan di Provinsi Jawa Tengah” dengan tiga cluster, yaitu Sumber Daya Manusia, Ekonomi dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Delegasi HMJ AN FISIP Unsoed diwakili oleh Dhimas Firdaus Rizhasto (2016), Erina Meila Hardianti (2016), Iqtikaful Furqoni (2015), Lintang Ayu Saputri (2015), Singgih Wahyu Astuti (2015), dan Syifa Ni’matun Nida (2014). Hasil penelitian yang akan dipresentasikan pada cluster Ilmu Pengetahuan dan Teknologi adalah “Potensi dan Kendala Proses Difusi Inovasi dalam Pengembangan Padi Gogo Aromatik (Studi Kasus Pengembangan Padi Gogo Aromatik di Kabupaten Banyumas)”.

Acara Teras Jateng diawali dengan acara seminar nasional “Think About State Quality, Talk About Food Availibility”. Para delegasi dan peserta seminar mendapat banyak pengetahuan yang diberikan oleh pemateri seminar, antara lain Ir. Suryo Banendro, M.P (Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jawa Tengah),  Ir. Hasanuddin Rumra, M.Si (Kepala Bidang Ketersediaan Pangan Nasional, Kementerian Pertanian) , Dr. Ir. Joko Sutrisno, M.P (Dosen Fakultas Pertanian UNS), Syuga Eugenia Invicta (Aktivis Muda Bidang Pertanian) memaparkan materi tentang pentingnya ketahanan pangan bagi kemajuan Indonesia. Untuk mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia, diperlukan kerjasama antar berbagai disiplin ilmu, tidak terkecuali  dalam ilmu administrasi negara yang membahas mengenai manajemen dan kebijakan publik. Mahasiswa sebagai agent of change juga berperan penting dalam menjaga ketersediaan pangan di Jawa Tengah

Setelah acara seminar, para delegasi mengadakan FGD untuk memaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh masing-masing universitas dan mempersiapkan materi yang akan dibawa dalam public hearing sebagai rekomendasi yang ingin diberikan kepada pemerintah provinsi Jawa Tengah. Agenda pulic hearing ini dihadiri oleh Dra. Peni Rahayu, M.Si (Kepala Biro Infrastruktur dan SDA Setda Provinsi Jawa Tengah) dan Sutiadi, S.Pt (Kepala Subbag Umum Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah). Rekomendasi yang disampaikan cluster SDM (UNDIP dan UNTIDAR) lebih menekankan agar pemerintah dapat memberdayakan masyarakat melalui pembentukan desa wisata untuk daerah yang mempunyai potensi di bidang ketersediaan pangan, serta pembentukan gugus pengendali dalam masyarakat untuk mengawal jalannya program pemerintah. Dari cluster Ekonomi (UNTAG dan UNISRI) diusulkan peningkatan pengawasan dalam pemberian subsidi pupuk. Kluster Iptek (UNSOED dan UNS) menyampaikan rekomendasi berkaitan dengan ketersediaan pangan, yakni melalui pemanfaatan lahan kritis dengan pembuatan demplot-demplot pengembangan Padi Gogo Aromatik hingga kecamatan agar introduksi hasil temuan teknologi dapat terdesiminasi ke masyarakat dengan cepat. Selain itu untuk daerah perkotaan, pembuatan wall garden vertikultur  dalam program Kawasan Rumah Pangan Lestari (studi kasus di Kota Surakarta) perlu digalakkan. Dari rekomendasi-rekomendasi yang disampaikan masing-masing cluster mendapatkan respon positif dari stakeholders. Mereka berharap untuk dapat bekerjasama dengan berbagai perguruan tinggi agar dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi di Jawa Tengah.

Untuk agenda Teras Jateng 2018, telah disepakati bertema “Kebijakan Ketenagakerjaan dalam Upaya Peningkatan Daya Saing di Jawa Tengah untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045”. Direncanakan diselenggarakan di Universitas Tidar. Pada pertemuan Teras jateng 2017, sebagai Best Research delegasi Universitas Jenderal Soedirman, Best Video delegasi Universitas Slamet Riyadi dan sebagai Best Delegation diberikan kepada Lintang Ayu Saputri dari Universitas Jenderal Soedirman.

Maju Terus Pantang Menyerah!